Aku pun memperhatikan kelakuan Muki. Link Bokep “Astaga,” pikirku. “Kenapa bisa begitu,” balas Muki. Dan sampai sekarang hubunganku dengan Muki bukan sifatnya pacaran, tapi hanya bersifat untuk memuaskan nafsu saja. Muki memandangku dari arah bawah. Dan menurunkan celana dalamku. Apakah ini yang namanya sperma, pikirku. Rambutku pendek sebahu, dan dadaku tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga. “May, kamu isap punyaku ya… mau nggak?”
“Isap bagaimana..”
“Tolong keluarin punyaku di mulutmu.”
Sebenarnya aku masih bingung, tapi karena penasaran apa yang dimaui Muki, maka aku menurut saja apa permintaannya. Dan istirahat kami hanya sebentar, tidak sampai satu jam kami sudah melakukannya lagi. Dan, baru kali ini aku bisa merasakan tidur yang sangat pulas sesampainya di rumah. Terlihat dua gundukan yang sedang mekar -mekarnya dan aku membiarkannya terpandang sangat luas di depan mata Muki. Di dalam bioskop kami mencari tempat posisi yang paling bawah.
