“Belum bro…”, jawabku.“Lu jangan mau termakan rayuan orang bro, muka boleh cantik, tapi kita kan gak tau hatinya gimana?!”, tegur Syamsul.“KTPnya kan kita sita mas bro…”, jawabku membela. Bokep Family “Apes deh…”, kataku.Tidak apalah pikirku, anggap saja buang sial, aku bayarkan dengan uangku terlebih dahulu. Tidak lupa sebelum tutup toko, ku sms ranti, ‘Mbak, ini Udin yg td ganti ban motor mbak. Aku sudah pernah dikecewakan wanita, maka kali ini, agar tidak terlalu menyesal, maka aku harus berhasil menidurinya.Setelah ciuman bibir, kini aku sudah beralih menciumi dadanya yang montok. Tubuh kami berpelukan tanpa celah, dadanya yang montok menyentuh dadaku, tubuhnya yang bahenol ini kini menjadi milikku sementara. Aku cukup kasihan dengannya, lalu aku melihat ke arah Syamsul, kira-kira apa yang bisa dijadikan solusi dari Syamsul.“Saya terburu-buru mas, mau kejar ke kampus, jadi tak sempat bawa uang…”, lanjut gadis itu.

















