Apa yang bisa bunda lakukan supaya kamu jadi periang lagi ?”
“Saya…saya ini anak yang tak tau diri, Bunda.”
“Kenapa kamu bisa ngomong begitu ? Bokep Indonesia Nanda duluan meninggalkan ruang makan. Aku terkesiap menyaksikan zakar anak tiriku itu, yang memang jauh lebih “tinggi tegap” daripada penis ayahnya. Setiap aspek kuperiksa, tergolong laci-laci meja tulis serta lemari pakaiannya. Maka kutarik lengannya sambil berkata,
“Duduk lagilah di sini. Tapi ketika kulihat ada folder berjudul Khayalanku, iseng-iseng kubuka folder itu. Tidak jarangnya Kang Eman mengurusi bisnisnya di berbagai kota yang jauh dari kotaku, terkadang membikinku kesepian. Tapi aku kah yang dikaguminya itu ?. Serta perkawinanku dengannya terasa sebagai perkawinan yang normal. tahukah dirinya hari-hari berikutnya jadi penuh halusinasi di jiwa mentah ini? Doain biar bisa lolos ke grand final yaaa….!”
“Iya, iya…bunda doain…,” sahutku sambil tersenyum,
“Terus kalau jadi juara, hadiahnya apa ?”
“Nggak tau.




















