“Mulai saat ini, aku-lah yang akan merawat dan mengurus Maria. Aku tidak percaya bahwa aku menyaksikan itu semua. Bokep SMA Mukaku terasa panas. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.“Aku rasa, kamu sudah siap untuk permainan selanjutnya..”
Erik tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tersisa pada dirinya. Aku tidak pernah bertanya. Rasa takut dan kesepian menyerang hati dan pikiranku. Dan aku pun bertanya, “Bunda, tamu istimewanya siapa sih? Aku lumayan capek, tapi aku senang. Permainan berakhir.Tapi aku masih mematung di depan kamarnya, memperhatikan Erik dari sebelah pintu yang sedikit terbuka. Sakit!! Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Dengan posisi membungkuk, dia mengamati wajahku dengan teliti. Temannya yang ikut bersamanya pun ikut memperhatikan diriku.“Ada apa Torian? Tapi, dia juga bersikap disiplin.
