Keras. Bokep Tante Aku rasa dia dijauhi karena sifat suka pamernya—pamer pengalaman dengan A, dengan B, dan sebagainya— yang aku rasa banyak dibuat- buat juga.“Gue baru kenal cowo nih. “Ogah juga gue dengernya,” katanya sambil pergi meninggalkan kita.“Yuk Timo,” ajaknya. Aku berdiri dan berjalan ke arah keduanya, sambil kulepas juga kausku. Di sekitarku duduk dua orang temanku dan Budi. Ini yang berbeda: sebelum-sebelumnya tidak ada Budi. Dan Edwin memberi tahu jawabannya. Aku yang pertama bagi dia—pacar pria pertamanya.Jujur saja aku sendiri bosan dengan bahan pembicaraan Edwin, bahan pembicaraan yang umumnya dibicarakan oleh kebanyakan kaum sejenis. Dia menggenggam tanganku lagi dan menarikku untuk duduk di sofa. Jangan-jangan sepupu.” Timo pun segera membandingkan wajah kita berdua, menyilangkan tangannya dan membuat raut wajah seakan curiga hal itu benar.
