“Cuma SMP.”
“Wah, sulit kalau cuma SMP. Kalau memang bisa, kebetulan sekali”, sahutnya.Sesaat aku jadi tertegun. Bokep JAV Sekujur tubukku mendadak saja jadi menggeletar seperti terserang demam, ketika dia menghampiri dan langsung melingkarkan kedua tangannya ke leherku. Dan tidak sepeserpun uang yang diberikannya itu aku gunakan. Tapi aku tidak pernah memikirkan biayanya. Dan kalau sudah begitu, menjelang pagi aku baru keluar dari sana dengan tubuh letih. “Maaf, kelihatannya kamu dan kampung..?” ujarnya bernada bertanya ingin memastikan. Keputusasaan mulai menghinggapi diriku. Setelah aku perbaiki, mobil itu akhirnya bisa hidup kembali. Aku tahu apa yang diinginkan Nyonya Wulandari. Dan aku semakin tidak tahan dengan perlakuannya yang semakin liar dan brutal. Karena rencananya memang mau kabur, aku tidak perlu lagi berpamitan.
>