Dia lalu membelalak ngeri ketika di samping Ratri muncul sosok tinggi besar hitam Bayang Ireng. Itu pun disingkirkan. Bokeb Suasana hening namun di tengah pelataran terlihat satu sosok perempuan yang menari, seolah di sekelilingnya ada gamelan yang mengiringi. Dia mencabut keris dan menangkis serangan si pendekar perempuan. “Ratri!” Sekar menutup mulutnya dengan tangan untuk mencegah suaranya terdengar. Sekar berusaha meraihnya. Bayangan itu berubah menjadi semacam kursi yang menopang Ratri dalam keadaan mengangkang sambil mencoblos dua lubang Ratri, yang depan dan yang belakang. Sekar bergidik, seluruh lengan Bayang Ireng itu ternyata bisa meraba-rabanya, dan menggesek sekujur paha dan betisnya. Lebih baik engkau jadi istriku, gundikku, seperti temanmu itu. Ahh!” Sekar merasakan sesuatu membuncah dalam dirinya. Si perempuan meronta-ronta berusaha melepaskan diri, tapi jurus pitingan si laki-laki tak dapat dia kalahkan. Kalian jadi pengantinku dua-duanya. Orang yang dihadapinya bertubuh sedikit lebih besar, wajahnya tak kelihatan karena kepalanya terbungkus kain
