Ada cairan putih di celana dalamku.Di kantor, aku masih terbayang-bayang wanita yang di lehernya ada keringat. Sex Bokep Anggap saja tiap-tiap baju sama dengan jumlah kancing bajuku: Tujuh. Wanita setengah baya itu merenggangkan bibirnya, ia terengah-engah, ia menikmati dengan mata terpejam.“Mbak Wien telepon..,” suara wanita muda dari ruang sebelah menyalak, seperti bel dalam pertarungan tinju. Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh, 42 hore aku turun. Ayo cepat ia hampir selesai membersihkan belakang paha. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Masih ada esok. Bibirku melumat bibirnya.“Jangan di sini Sayang..!” katanya manja lalu melepaskan sergapanku. Lalu ia mengolesi dadaku dengan cream. Ia tidak melanjutkan kalimatnya.Aku tersenyum. Masih ada esok. Jari tangan mulai dingin.
