Harus dilayani.. Vidio XNXX Aku tidak mau memprotes dan juga tidak mengiyakan apa yang telah si Abang lakukan ini kepadaku. Fahmi begitu tadi dia memperkenalkan diri membaca dengan seksama Lamaran Kerjaku sambil sesekali melirik kearahku.“Anak kamu berapa?” tanyanya.“Satu Pak” kataku memberanikan diri menatapnya.“Suami kamu kerja?” tanyanya lagi.“Sudah meninggal 3 bulan yang lalu karena kecelakaan Pak” kataku tapi mataku tidak berani menatap matanya.Mataku hanya mengarah ke map yang ditangannya. Uhh kembali aku dilanda ketegangan baru.Lidah itu kenapa kasar sekali bagaikan amplas menjilati setiap relung kehormatanku ini.. Ehh.. Gabung dengan pelamar lainnya.. Crott.. Jantungku rasanya mau meledak dengan sirkulasi darah yang begitu cepat.. Si Abang tersenyum kearahku melihat caraku memandang tubuhnya.. Ehh Mbak” kataku dengan senyum semanis mungkin.“Sama-sama” kata wanita yang satunya juga dengan senyum ramahnya.“Ehh Mbak..” panggil seorang diantara mereka..Kaget aku menoleh kearah 2 wanita tersebut.“Pasti Mbak diterima deh” kata wanita berkaos pink sambil memainkan matanya.“Lho.. Ada 6-7 kali
